Dilema Rasa Malas
Perjuangan itu
masih panjang..
Saat lelah
mulai menggugah...
Ingatlah,
semua takkan indah jika kau malas..
Bahkan semua
yang kau inginkan akan lepas..
Apakah kau
rela mengiklaskan?
Apakah kau
rela dihempaskan?
Jika kau tak
rela untuk iklas..
Hapuslah rasa
lelahmu.
Selamat tinggal waktu liburku, selamat datang waktu dimana
perjuangan itu harus kulewati dengan penuh semngat gejolak dihatiku, walaupun
semangat itu kadang menghilang dalam benakku, namun sasat itulah aku harus Bangkit
dan tetatih kembali bangun dalam mengejar impian yang selalu ku dambakan. Sesaat
pikiran melayang dan semangat pun mulai memudar disaaat itulah aku berfikir
bahwa hidup dan perjuangku bukanlah untuk hari ini, bukan lah perjuang ini
hanya untukku saja namun semua itu untuk orang yang kau sayangi.
Hal
terpenting hidup ini mampu bermanfaat untuk semua orang dan mampu memberikan
ilmu yang bermanfaat bagi semua orang. Jika hari ini kau malas berjuang untuk
dirimu, setidaknya kau sadasr bahwaa orang yang kau sayangi sangat membutuhkan
arti sebuah rasa semnagat juangmu, ingin melihat suksesmu, ingin melihat kau
mencapai puncak layak seorang pahlawan dalam kehidupan.
saat ku pandang
kelangit , langit itu pun seakaan memberikan sebuah berita, aku tak pernah tahu
apa maksud Dari tanda itu, beberapa tanda itu kemudian mengampiriku dengan
gelapnya langit dan suara halilintar menyambar, silau kemilau dilangit yang
gelap, angin pun seakan menumbangkan pohon, dan rintik – rintik itu mulai
membasahi tanah. Jadilah sebuah tanah yang seringkali ditempakan air hujan
namun tak pernah lelah untuk bertahan walaupun seakan – akan tanah itu telah
hancur dan terhempaskan.